Karya
: Jauza’ Nur R.
Setting
: Sekolah
Kata
kunci : Putih, tangga, malam, purnama, bulu kuduk
Di sebuah SMA
terdapat seorang murid bernama Jake yang dikenal sebagai preman paling
ditakuti. Hebatnya, ia bisa beraksi tanpa ketahuan guru. Bahkan Jake pernah
membunuh pacarnya sendiri karena tak mau menuruti kemauannya.
“ Hei! Belikan aku rokok!” perintah
Jake pada Kevin.
“ Ta, tapi, bukankah anak SMA tidak
oleh merokok,” bantah Kevin.
“ Diam kau!” ancam Jake sambil
menodongkan cutter.
Kevin yang
tidak berani melawan akhirnya menurut. Belum lama Kevin sudah kembali membawakan
sebungkus rokok. Tanpa berterimakasih Jake pergi ke atap sekolah.
Di atap sekolah
Jake dapat merokok tanpa ketahuan guru. Lalu ia menelpon teman dekatnya untuk
menemaninya, tapi dia menolak. Jake terlihat kesal sehingga membanting
ponselnya.
Terdengar
langkah kaki mendekat dari belakang. Jake yang mengira itu temannya langsung
beranjak hendak memukulnya. Begitu Jake berbalik terlihat sesosok pria berbaju putih
menghampiri Jake.
“ Jake, apa kau
tahu apa yang terjadi jika kau berlari ke ujung sana tanpa berhenti?” tanya
pria itu. Dia masih berada tidak jauh dari tangga.
“ Tentu aku
akan jatuh, siapa kau? Beraninya datang bertanya padaku!” bentak Jake.
“ Ya, kau akan
jatuh dan mati jika melewati batas yang telah diberikan,” ujar pria itu.
“ Aku tidak
mengerti apa yang kau bicarakan, pergi!” usir Jake kemudian berbalik
membelakangi pria itu.
Hening sejenak,
tak terdengar suara apapun. Jake berbalik berniat mengusir pria yang dikiranya
masih berada di belakangnya. Tapi begitu dilihat pria itu telah pergi. Jake
memutuskan untuk turun dan kembali ke kelasnya.
Beberapa
langkah Jake berjalan. Ia memejamkan mata sejenak dan mulai berfikir tentang
apa yang dikatakan pria tadi, tapi Jake memutuskan untuk tidak menghiraukannya.
Saat Jake
membuka matanya, langit sore berubah menjadi malam, bulan purnama
menampakkan dirinya utuh seakan marah atas apa yang telah diperbuat Jake.
Bulu kuduk Jake berdiri.
Ia mulai merasa aneh. Dengan cepat ia berlari menuruni tangga. Tapi Jake tak
kunjung melihat ujung tangga. ia terus berlari ketakutan.
Sambil berlari
ia renungkan apa yang dikatakan pria tadi. Terlihat wajah mantan kekasih yang
pernah dibunuhnya, namanya Karin. Wanita itu terlihat begitu membenci Jake.
Dengan penuh dendam Karin menikam tubuh Jake.
Ia tak langsung
menikam jantungnya. Karin memulai dari sayatan diwajah Jake, menusuk dan
mencabut bola matanya. Jake terlihat begitu kesakitan.
Sejenak ia
merenungkan perbuatannya. Ia sadar apa arti dari semua yang dikatakan pria yang
ditemuinya. Bahwa perbuatannya adalah kesalahan besar. Ia memperbudak temannya,
melukai orang lain, bahkan membunuh pacarnya sendiri.
Ia merasa
bersalah akan semua yang telah dilakukannya. Kini Jake akan benar-benar tejatuh
dan mati karena telah melampaui batas.
“ Maafkan aku,
Karin...” kata terakhir Jake sebelum Karin menikam jantungnya.
Dan untuk yang
terakhir kalinya Jake menatap wajah mantan kekasih yang sebenarnya masih mencintainya.
Karin memotong bagian tubuh Jake hingga terpisah satu sama lain.
Esoknya,
potongan tubuh Jake ditemukan di beberapa tempat di sekolah. Anehnya, kepala
Jake tak ditemukan dimanapun. Sekolahpun ditutup untuk beberapa waktu.
Kini, setiap
sore Jake dan Karin menggentayangi murid di sekolah. Jake bergentayangan tanpa
kepala mengitari sekolah setiap jam pulang. Dan Karin bergentayangan menghantui
murid-murid sambil membawa kepala Jake. Itu mungkin karena Karin sebenarnya
masih mencintai Jake.
Tak seorangpun
yang mengetahui alasannya. Yang jelas Karin dan Jake masih bersarang di sekolah
untuk membalaskan dendam siswa kepada orang yang telah melampaui batas.
--End--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar