Selasa, 30 Oktober 2012

Batas


Karya : Jauza’ Nur R.
Setting : Sekolah
Kata kunci : Putih, tangga, malam, purnama, bulu kuduk

Di sebuah SMA terdapat seorang murid bernama Jake yang dikenal sebagai preman paling ditakuti. Hebatnya, ia bisa beraksi tanpa ketahuan guru. Bahkan Jake pernah membunuh pacarnya sendiri karena tak mau menuruti kemauannya.
            “ Hei! Belikan aku rokok!” perintah Jake pada Kevin.
            “ Ta, tapi, bukankah anak SMA tidak oleh merokok,” bantah Kevin.
            “ Diam kau!” ancam Jake sambil menodongkan cutter.
Kevin yang tidak berani melawan akhirnya menurut. Belum lama Kevin sudah kembali membawakan sebungkus rokok. Tanpa berterimakasih Jake pergi ke atap sekolah.
Di atap sekolah Jake dapat merokok tanpa ketahuan guru. Lalu ia menelpon teman dekatnya untuk menemaninya, tapi dia menolak. Jake terlihat kesal sehingga membanting ponselnya.
Terdengar langkah kaki mendekat dari belakang. Jake yang mengira itu temannya langsung beranjak hendak memukulnya. Begitu Jake berbalik terlihat sesosok pria berbaju putih menghampiri Jake.
“ Jake, apa kau tahu apa yang terjadi jika kau berlari ke ujung sana tanpa berhenti?” tanya pria itu. Dia masih berada tidak jauh dari tangga.
“ Tentu aku akan jatuh, siapa kau? Beraninya datang bertanya padaku!” bentak Jake.
“ Ya, kau akan jatuh dan mati jika melewati batas yang telah diberikan,” ujar pria itu.
“ Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan, pergi!” usir Jake kemudian berbalik membelakangi pria itu.
Hening sejenak, tak terdengar suara apapun. Jake berbalik berniat mengusir pria yang dikiranya masih berada di belakangnya. Tapi begitu dilihat pria itu telah pergi. Jake memutuskan untuk turun dan kembali ke kelasnya.
Beberapa langkah Jake berjalan. Ia memejamkan mata sejenak dan mulai berfikir tentang apa yang dikatakan pria tadi, tapi Jake memutuskan untuk tidak menghiraukannya.
Saat Jake membuka matanya, langit sore berubah menjadi malam, bulan purnama menampakkan dirinya utuh seakan marah atas apa yang telah diperbuat Jake.
Bulu kuduk Jake berdiri. Ia mulai merasa aneh. Dengan cepat ia berlari menuruni tangga. Tapi Jake tak kunjung melihat ujung tangga. ia terus berlari ketakutan.
Sambil berlari ia renungkan apa yang dikatakan pria tadi. Terlihat wajah mantan kekasih yang pernah dibunuhnya, namanya Karin. Wanita itu terlihat begitu membenci Jake. Dengan penuh dendam Karin menikam tubuh Jake.
Ia tak langsung menikam jantungnya. Karin memulai dari sayatan diwajah Jake, menusuk dan mencabut bola matanya. Jake terlihat begitu kesakitan.
Sejenak ia merenungkan perbuatannya. Ia sadar apa arti dari semua yang dikatakan pria yang ditemuinya. Bahwa perbuatannya adalah kesalahan besar. Ia memperbudak temannya, melukai orang lain, bahkan membunuh pacarnya sendiri.
Ia merasa bersalah akan semua yang telah dilakukannya. Kini Jake akan benar-benar tejatuh dan mati karena telah melampaui batas.
“ Maafkan aku, Karin...” kata terakhir Jake sebelum Karin menikam jantungnya.
Dan untuk yang terakhir kalinya Jake menatap wajah mantan kekasih yang sebenarnya masih mencintainya. Karin memotong bagian tubuh Jake hingga terpisah satu sama lain.
Esoknya, potongan tubuh Jake ditemukan di beberapa tempat di sekolah. Anehnya, kepala Jake tak ditemukan dimanapun. Sekolahpun ditutup untuk beberapa waktu.
Kini, setiap sore Jake dan Karin menggentayangi murid di sekolah. Jake bergentayangan tanpa kepala mengitari sekolah setiap jam pulang. Dan Karin bergentayangan menghantui murid-murid sambil membawa kepala Jake. Itu mungkin karena Karin sebenarnya masih mencintai Jake.
Tak seorangpun yang mengetahui alasannya. Yang jelas Karin dan Jake masih bersarang di sekolah untuk membalaskan dendam siswa kepada orang yang telah melampaui batas.

--End--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar