Sabtu, 24 September 2011

maher zain feat irfan makki-allah allah kiya karo (translate in indonesia & inggris)


Lirik Lagu Maher Zain feat Irfan Makki - Allahi Allah Kiya Karo
(with translate in English n Indonesian language)
Allah hi Allah kia karo (Say only Allah) [Sebutkan hanya Allah]
dukh na kisi ko diya karo (Do not harm anyone) [Jangan melukai siapapun]
jo dunia ka malik hai (The One who is the world’s Ruler) [Dia yg memiliki dunia ini]
naam ussi ka liya karo (do speak His name) [sebutlah namaNya]
Allah hi Allah (Allah, only Allah) [Allah, hanya Allah]
Allah hi Allah (Allah, only Allah) [Allah, hanya Allah]
Allah hi Allah kia karo (Say only Allah) [Sebutkan hanya Allah]
dukh na kisi ko diya karo (Do not harm anyone) [Jangan melukai siapapun]
jo dunia ka malik hai (The One who is the world’s Ruler) [Dia yg memiliki dunia ini]
naam ussi ka liya karo (do speak His name) [sebutlah namaNya]
Allah hi Allah (Allah, only Allah) [Allah, hanya Allah]
Allah hi Allah (Allah, only Allah) [Allah, hanya Allah]
Just like a sunrise can’t be denied [Seperti cahaya matahari yg tidak bisa di pungkiri]
Oh, just like the river will find the sea [Oh, seperti sungai yg akan menemukan laut]
O Allah, You’re here and You’re always near [O Allah, Engkau ada disini dan Engkau selalu dekat]
And I know without a doubt [Dan aku tau tanpa keraguan]
That You always hear my prayer [Bahwa Engkau selalu mendengar doa'ku]
Sach ki raah pe chala karo (Alway walk on the right path) [Selalu jalan di jalan yg benar]
dukh na kisi ko diya karo (Do not harm anyone) [Jangan melukai siapapun]
jo dunia ka malik hai (The One who is the world’s Ruler) [Dia yg memiliki dunia ini]
naam ussi ka liya karo (do speak His name) [sebutlah namaNya]
Allah hi Allah (Allah, only Allah) [Allah, hanya Allah]
Allah hi Allah (Allah, only Allah) [Allah, hanya Allah]
Allah hi Allah kia karo (Say only Allah) [Sebutkan hanya Allah]
dukh na kisi ko diya karo (Do not harm anyone) [Jangan melukai siapapun]
jo dunia ka malik hai (The One who is the world’s Ruler) [Dia yg memiliki dunia ini]
naam ussi ka liya karo (do speak His name) [sebutlah namaNya]
Allah hi Allah (Allah, only Allah) [Allah, hanya Allah]
Allah hi Allah (Allah, only Allah) [Allah, hanya Allah]
So many bright stars [Banyak sekali bintang terang]
Like diamonds in the sky [Seperti berlian di langit]
Oh, it makes me wonder [Oh, itu membuatku bertanya-tanya]
How anyone can be blind [Bagaimana orang bisa menjadi buta]
To all the signs so clear [Semua tanda sangat jelas]
Just open your eyes [Bukalah matamu]
And I know without a doubt [Dan aku tau tanpa meragukan]
You will surely see the light [Kau pasti akan melihat cahayaNya]
Teri ye duniya Teri zameen (This world of Yours, Your Land) [Ini duniaMu & TanahMu]
Ye kehkar shan hai tu hai karim (Saying this is sign that You are the greatest) [Ini menyatakan bahwa Engkau lah Maha Besar]
Mere maula sun le dua (My lord hear my prayer) [Tuhanku dengarlah doa]
Hum bhi bas hain tere bina (We are nothing without you) [Kita bukan siapa-siapa tanpaMu]
Roshan kar jahan (Light our paths) [Tunjukkanlah kami cahayaMu]
Aisa zulm na kia karo (Do not force) [Janganlah memaksa]
dukh na kisi ko diya karo (Do not harm anyone) [Jangan melukai siapapun]
jo dunia ka malik hai (The One who is the world’s Ruler) [Dia yg memiliki dunia ini]
naam ussi ka liya karo (do speak His name) [sebutlah namaNya]
Allah hi Allah (Allah, only Allah) [Allah, hanya Allah]
Allah hi Allah (Allah, only Allah) [Allah, hanya Allah]
Allah hi Allah kia karo (Say only Allah) [Sebutkan hanya Allah]
dukh na kisi ko diya karo (Do not harm anyone) [Jangan melukai siapapun]
jo dunia ka malik hai (The One who is the world’s Ruler) [Dia yg memiliki dunia ini]
naam ussi ka liya karo (do speak His name) [sebutlah namaNya]
Allah hi Allah (Allah, only Allah) [Allah, hanya Allah]
Allah hi Allah (Allah, only Allah) [Allah, hanya Allah]

Rabu, 21 September 2011

cerita pendek tentang tukang bakso

Ketika itu seorang bapak yang sedang bersama anak-anaknya bersenda gurau pada kondisi cuaca yang tidak bersahabat. Rintik-rintik hujan dan suasana yang dingin membuat rasa lapar menyergap perut-perut mereka.

Tek.....tek....bakso.....bakso.... kebetulan pula abang tukang bakso lewat ketika itu, mereka pun memanggil sang abang dengan semangatnya dan segera memesan sesuai dengan jumlah orang yang ada.

Tak sampai sepuluh menit, mereka telah menghabiskan semangkok bakso panas yang tentu saja nikmat, apalagi dengan suasana yang begitu dingin. Sang bapak pun segera menghampiri tukang bakso untuk memberikan uang.

Ketika memberikan uang kepada tukang bakso tersebut, tampaklah wajah sang abang bakso yang berumur dan tampak kerutan-kerutan memenuhi wajahnya yang sudah tua. Bapak itu terheran-heran ketika melihat abang bakso itu memasukkan uangnya ke dalam tiga kaleng berbeda. Karena penasaran, bapak itu pun bertanya,”kok, bapak aneh sih, kenapa uangnya pake dipisah-pisah segala pak?”

Sang abang yang mendengar pertanyaan itu menjawab dengan nada santai, seolah-olah dia sudah sering mendengar pertanyaan yang sama. ”saya membaginya ke dalam tiga kaleng yang berbeda karena memang masing-masing uang mempunyai tujuan yang berbeda”.

Uang yang saya masukkan ke dalam kaleng pertama untuk membiayai kehidupan sehari-hari saya dan modal untuk membuat bakso lagi
Uang di dalam kaleng kedua saya gunakan untuk menambah biaya haji bersama istri saya yang sudah saya kumpulkan selama 17 tahun dan alhamdulillah tahun depan saya akan berangkat menuju tanah suci.
Dan kaleng terakhir adalah uang yang nantinya saya gunakan untuk membeli hewan kurban pada hari raya idul adha dan akan dibagikan kepada orang-orang yang berhak

Sang bapak yang mendengar jawaban tersebut merasa kecil di hadapan abang tukang bakso, sungguh aneh pikirnya, seorang tukang bakso yang mungkin hanya memperoleh untung 30-50 ribu perhari mempunyai tujuan-tujuan yang jelas dan mulia. Namun, sang bapak masih mempunyai pertanyaan yang mengganjal hatinya,”maaf pak, setahu saya, naik haji itu hanya untuk yang mampu”.

Lagi-lagi abang tukang bakso yang tua ini memberikan suatu jawaban yang mungkin akan memotivasi kita semua.”Saya pikir tidak ada satu manusia pun yang bisa menentukan dengan pasti apakah seseorang itu mampu atau tidak, pak RT di rumah saya pun tidak akan bisa, presiden pun juga tak akan bisa, yang saya tahu yang menentukan mampu atau tidaknya seseorang adalah dirinya sendiri. Jika kita yakin kita mampu, maka akan ada begitu banyak jalan terhampar di depan kita.”

kisah pemulung

Masjid Raudatul Mu'minin nampak lengang di pagi menjelang siang itu. Hanya beberapa orang yang menumpang istirahat dengan tiduran di serambinya. Waktu dzuhur masih lama. Sementara diluar pagar masjid ada beberapa pedagang kaki lima berjualan. Mereka betah berjualan di situ karena jalan di depan masjid termasuk jalan yang ramai. Selain itu masjid itu terletak tidak jauh dari pasar.

Tiga orang pria masuk ke kawasan masjid dan duduk di serambinya. Pria pertama berbaju rapi dengan kemeja lengan panjang lengkap dengan dasinya dan membawa sebuah tas. Pria kedua hanya memakai kaus lengan pendek bercelana jins. Dan pria ketiga nampak lebih kusut. Bajunya nampak lusuh dan ada sedikit bagian yang sobek.

Sebenarnya mereka tidak saling mengenal. Dan mereka hanya kebetulan bertemu di situ. Mereka bertiga saling memandang dan melempar senyum seadanya. Pria pertama memulai percakapan.

"Hari ini sangat panas ya mas?"

"Iya betul" sahut pria kedua.

"Alhamdulillah matahari masih rela berkorban dengan membakar dirinya demi menyinari kita" timpal pria ketiga.

"Oh iya mas-mas ini dari mana?" tanya pria pertama.

"Kalau saya barusan dari kampus. Kalau mas sendiri?" pria kedua balik bertanya.

"Saya baru pulang dari kantor" kemudian kedua pria tersebut memandang ke arah pria ke tiga. Pria ketiga merasa dipandangi lalu berkata.

"Kalau saya dari tempat pembuangan sampah habis memulung" jawabnya pria ketiga. Sementara pria pertama dan kedua hanya mengangguk-angguk. Dari raut muka mereka bertiga menyimpan permasalahan-permasalahan tersendiri. Lalu pria pertama berkata lagi.

"Saya benar-benar sial hari ini. Dan saya merasa hidup saya penuh kesialan. Rasanya saya sudah tidak mempunyai apa-apa. Kemarin rumah saya disita oleh bank karena saya tidak bisa melunasi kredit pembangunan rumah hingga batas waktu yang ditentukan. Dan hari ini saya harus dipecat dari kantor saya karena kantor saya sedang ada perampingan karyawan. Nasib saya benar-benar malang. Tidak ada yang lebih malang dari nasib saya." begitu pria pertama bercerita tentang kehidupannya yang penuh kesialan. Pria kedua langsung menyahut.

"Ah itu belum apa-apa. Kalau saya lebih sial lagi. Saya masih muda namun harapan hidup saya sudah hancur berantakan. Ayah dan ibu saya bercerai. Ayah selingkuh dengan teman sekantornya, begitu juga ibu selingkuh dengan seorang pria muda yang umurnya lebih muda dari saya. Keluarga saya pun hancur berantakan. Dan hari ini saya harus menerima kenyataan saya di-DO pihak kampus karena saya sudah tiga kali tidak lulus dalam tiga semester terakhir. Dan barusan tadi saya melihat kekasih saya sedang bermesraan dengan seorang pria yang tidak lain adalah sahabat saya sendiri. Coba bayangkan tidak ada manusia paling sial melebihi saya."

"Wah sial sekali nasib kamu" tukas pria pertama.

"Ya begitulah. Oh iya kalau cerita hidup mas bagaimana?" sekarang pria kedua bertanya kepada pria ketiga.

"Cerita hidup saya tidak kalah malang sebenarnya dengan kalian berdua. pada saya berumur sepuluh tahun ayah saya menceraikan ibu saya. Dan sejak itu saya hanya hidup berdua dengan ibu saya. Ibu saya harus banting tulang bekerja demi menyekolahkan saya dengan menjadi tukang cuci pakaian. Dan akhirnya ibu tidak kuat. Saya masuk SMA ibu sudah mulai sakit-sakitan dan akhirnya beliau meninggal saat saya masih duduk duduk kelas 2 SMA. Akhirnya karena tidak ada biaya saya pun keluar dari sekolah. Saya akhirnya bekerja di sebuah bengkel. Dua tahun saya bekerja di bengkel akhirnya saya menikah dengan seorang gadis. Dan saya dikaruniai seorang putera. Saat itu saya mengira hidup saya akan mulai mapan dan damai. Tapi Allah berkehendak lain. Cobaan kembali menerpa. Saya difitnah hendak melakukan pencurian terhadap motor yang dititipkan untuk diperbaiki di bengkel tempat saya bekerja. Dan saya tidak bisa mengelak karena saya dijebak.

"Saya akhirnya ditangkap polisi dan divonis tujuh tahun penjara. Selama di penjara saya tidak pernah diberi remisi. Setelah tujuh tahun saya menjalani hukuman saya kembali menghirup udara bebas. Dan saya ingin kembali membina rumah tangga saya yang telah saya tinggal selama tujuh tahun. Namun malang tidak dapat saya tolak. Isteri saya telah menikah lagi dengan pria lain. Dan anak saya ditelantarkan di panti asuhan. Dengan membawa kekecewaan mendalam karena telah dikhianati isteri saya mengambil anak saya di panti asuhan dan berusaha menghidupinya semampuku. Saya pun memilih menjadi pemulung untuk menghidupi anak saya itu. Dan baru dua hari yang lalu anak saya semata wayang itu meninggal karena deman berdarah. Sekarang aku hidup sebatang kara di kota ini. Bagitu cerita saya." kedua pria yang dari tadi mendengar cerita itu tidak terasa meneteskan air mata. Mereka tidak kuasa menahan haru mendengar cerita si pria ketiga itu. Namun pria ketiga yang seorang pemulung itu tidak menangis sama sekali. Wajahnya tetap cerah. Senyumnya seperti senyum seorang jenderal yang hendak bertempur melawan musuh.

"Ternyata nasib anda benar-benar malang." kata pria pertama.

"Iya benar" pria kedua mengiyakan.

"Kita adalah segelintir manusia yang sial dan habis harapan untuk hidup bahagia. Saya merasa tidak punya apa-apa lagi yang bisa di harapkan." kata pria pertama.

"Saya juga. Saya masih muda namun masa depan saya gelap. Semua nampak hitam di mata saya." sahut pria kedua.

"Saya tidak memang tidak lagi memiliki harta, rumah, isteri, dan anak. Namun saya sangat bersyukur karena saya masih punya sesuatu yang masih bisa saya andalkan dalam hidup saya"

"Wah apa itu?" tanya pria pertama.

"Saya masih punya iman di hati. Sungguh tidak ada anugerah yang lebih indah dan besar dari iman di hati." kata pria ketiga sambil tersenyum menatap matahari yang makin garang menyorot dunia

Adzan dzuhur berkumandang. Pria ketiga itu langsung bangkit. "Ayo kita berwudhu dan sholat dzuhur berjama'ah!" ajaknya. Dia pun bangkit menuju tempat wudhu. Sementara pria pertama dan kedua hanya tercengang melihat ketegaran pria ketiga.

        kita dapat mengambil hikmah dari cerita diatas, bahwa kita tidak boleh menyerah dalam menghadapi hidup di dunia ini, meskipun kita tertimpa masalah / musibah yang sangat berat kita tetap harus sabar dalam menghadapinya dan selalu bersyukur atas apa yang telah allah berikan kepada kita semua, semoga kita selalu menjadi hamba allah yang beriman.Amin

Senin, 19 September 2011

pahlawan kebersihan

Pahlawan…
Kau sungguh ternama
Kau sungguh berjasa
Atas kebersihan dunia

Gua sempit hingga langit tinggi
Kau mampu tuk raih
Kau terjang debu dan kotoran
Tuk tercipta lingkungan asri

Kau pun jadi pahlawan di rumah kami
Kau usir kecoa
Yang hendak mengusik hidangan kami
Hingga sepatu tak terpakai lagi

Kau ajarkan kami
Apakah pentingnya persatuan
Untuk mencapai kesuksesan
Sayang, tak banyak orang yang sadar

Siapakah engkau pahlawan
Yang mampu melakukan itu semua?
Ternyata kaulah, Sang Sapu Lidi

maher zain-the chosen one

In a time of darkness and greed
It is your light that we need
You came to teach us how to live
Muhammad Ya Rasool Allah

You were so caring and kind
Your soul was full of light
You are the best of mankind
Muhammad Khaira Khalqillah
Sallu ‘ala Rasulillah, Habib Al Mustafa
Peace be upon The Messenger
The Chosen One

From luxury you turned away
And all night you would pray
Truthful in every word you say
Muhammad Ya Rasul Allah

Your face was brighter than the sun
Your beauty equaled by none
You are Allah’s Chosen One
Muhammad Khaira Khalqillah
Sallu ‘ala Rasulillah, Habib Al Mustafa
Peace be upon The Messenger
The Chosen One

I will try to follow your way
And do my best to live my life
As you taught me
I pray to be close to you

On that day and see you smile
When you see me
Sallu ‘ala Rasulillah, Habibil Mustafa
Peace be upon The Messenger
The Chosen One

Sallu ‘ala Rasulillah, Habibi Mustafa
Peace be upon The Messenger
The Chosen One

Kisah Peter & Saudagar kaya


Disebuah desa tepi hutan,tinggalah 3 orang anak.Mereka bernama Chris,jhon&Peter.Mereka bertiga anak yatim piatu.Mereka ditinggal orang tuanya ketika peter berumur 2 tahun.Ayah mereka meninggal ketika bekerja di tambang kapur.Ibunya meninggal karena kebakaran hutan.
Chris adalah anak paling tua diantara 3 bersaudara itu,sedangkan anak terakhir adalah Peter.Chris bekerja sebagai pencari kayu bakar di hutan,Jhon bekerja sebagai nelayan,sedangkan Peter bekerja dirumah yaitu pekerjaan rumah tangga.
“Hei,apa ini”kata Chris saat melihat sebuah edaran.
“ooh,saudagar kaya sedang mencari pekerja baru”jawab pengepul kayu bakar.
“pekerjaan apa?”tanya Chris.
“yaa,apa saja,pokoknya yang dia suruh harus dikerjakan,gajinya juga sangat besar”jawab pengepul.
“wah,aku ingin bekerja disana!”kata Chris besemangat.
“tapi,kau harus hati-hati,banyak yang sudah menjadi korban kepelitannya dan tidak mendapat gaji,padahal sudah bekerja”kata pengepul.
“sepelit apa dia?”tanya Chris.
“aku tidak tahu,itu cerita orang-orang yang pernah bekerja disana”jawab pengepul.
“yasudah,aku pulang dulu ya,terimakasih pak”pamit Chris.
“ya,hati-hati”kata pengepul.
Chrispun pulang ke rumah dan menceritakan yang dialaminya di desa.Rumah Chris berada didalam hutan,rumahnya terbuat dari kayu.
“ya terserah aku tidak tahu kan aku masih kecil,kakak tanya saja sama kak Jhon”jawab Peter ketika Chris menayakan pendapatnya.
“kalau begitu kita tunggu Jhon pulang”kata Chris.
Tak lama kemudian Jhon pulang.
“hai Jhon,kesini sebentar”sapa Chris.
“ada apa kak?”tanya Jhon.Chris menceritakannya lagi.
“coba saja,kitakan belum tahu seberapa pelit saudagar itu”jawab Jhon.
“ok,besok aku kesana”tekad Chris sudah bulat ia akan bekerja disana.
Besoknya Chris ke rumah saudagar kaya.
“tingtung”suara bel saudagar kaya.
“siapa?”tanya saudagar kaya.
“saya Chris,saya hendak melamar pekerjaan disini”jawab Chris.
“ooh begitu,ayo masuk”kata saudagar kaya.
“baik”balas Chris.
“kau akan mendapat gaji sebesar 2.000.000/hari jika berhasil mengerjakan semua tugasmu,tetapi jika tidak kau tidak dapat gaji samasekali”kata saudagar kaya.
“baik,saya mau bekerja disini”Chris menyanggupi dan mulai mengerjakan tugas ringan seperti mengepel,menyapu,membersihkan barang-barang,& membersihkan toilet.
“Chriss,Chiss,dimana kau?”panggil saudagar kaya.
“ada apa tuan?”tanya Chris.
“tolong mandikan kerbau disungai,tapi jangan suruh dia mandi biar mandi sendiri”perintah saudagar kaya.
“tapi tuan...”kata Chris.
“lakukan,atau tidak mendapat gaji”ancam saudagar kaya.
“baik tuan”jawab Chris.Akhirnya Chris pulang tanpa membawa apa-apa.Sampai dirumah Chris bercerita kepada adik-adiknya.
“besok biar aku yang kesana”kata Jhon.
“jangan,kau hanya akan membuang tenagamu untuk mengerjakan tugas biasa dan kehilangan gaji karena gagal mengerjakan pekerjaan yang tidak mungkin dikerjakan!”kata Chris mengingatkan.
“tidak apa-apa,kalau belum dicoba tidak akan tahu kan”Jhon tetap memaksa,akhirnya Chris mengijinkan.Esoknya Jhon pergi ke rumah saudagar kaya.
Jhon langsung diterima dan mengerjakan pekerjaan biasa.
“Jhoon,Jhoon,kau dimana?kemarilah!”panggil saudagar kaya.
“ada apa?”tanya Jhon.
“aku ingin menanam buah-buahan”kata saudagar kaya.
“baik,tuan ingin buah apa?nanti saya tanam di halaman”kata Jhon.
“buah kelengkeng,tapi aku tidak ingin menanamnya di halaman,aku ingin menanamnya di atap”kata saudagar kaya.
“tapi tidak bisa”kata Jhon.
“ya sudah kalau begitu kau tidak mendapat gaji”kata saudagar kaya.Akhirnya Jhon pulang dengan menyesal.
“kak Chris benar”kata Jhon.
“tuuh kan,sudah jangan bekerja disitu lagi!”kata Chris.
“aku jadi penasaran,besok ganti aku yang bekerja disana ya!”kata Peter.
“jangan kau masih kecil”kata Chris&Jhon bebarengan.
“dicoba dulu kak”pinta Peter.
“jangan kau hanya akan dibohongi”kata Chris.
“ya,betul kau hanya akan ditipu”kata Jhon.
“sudahlah kak,aku akan kembali dengan membawa uang yang buanyak”kata Peter.
“ya sudah,terserah kau saja”kata Chris.
“horeee,terima kasih kak”kata Peter.
“hahahaha,aku berhasil menipu mereka sekarang rumahku bersih tanpa harus bekerja keras&membayar mahal”kata saudagar kaya.Besoknya Peter pergi ke rumah saudagar kaya dan melakukan tugas biasa.
“Peter,kemari nak!”panggil saudagar kaya.
“ada apa tuan?”tanya Peter.
“tolong mandikan kerbau di sungai,tapi kerbaunya jangan disuruh mandi,biar dia mandi sendiri”kata saudagar kaya sambil sedikit tertawa.
“baik tuan saya sanggup!”jawab Peter.Saudagar kaya sedikit bingung.
Sampai di sungai peter memecuti kerbau hingga mati dan dijual ke pasar.Peterpun pulang.
“loh,mana kerbau-kerbauku?”tanya saudagar kaya.
“tadi tuan bilang jangan suruh kerbau itu mandi,jadi saya biarkan hanyut”jawab Peter.Saudagar kaya hanya diam dan memberikan gaji hari pertama.
“kamarmu di pojok sana,cepat tidur besok bangun pagi.
“siap”jawab Peter.
“pintar sekali dia,aku harus berhati-hati”batin saudagar kaya.
Esoknya Peter mngerjakan pekerjaan biasa.Sorenya.
“Peteeeer!cepat kesini!”panggil saudagar kaya.
“ada apa tuan?”tanya Peter.
“aku ingin menanam buah kelengkeng,tapi tidak dihalaman,aku ingin menanam di atap”kata saudagar kaya.
“baik tuan”kata Peter.Peter pergi ke pasar untuk membeli perlengkapan.Malam hari Peter baru pulang dari pasar.Saudagar kaya sudah tidur.
“Brak!Brak!”suara berisik terdengar dari atap saudagar kaya.
“Gempa!gempa!tolooong!”teriak saudagar kaya.Saudagar kaya keluar dari rumah.
“Peteeeeer!apa yang kau lakukan?”bentak saudagar kaya.Peter terlihat sedang memacili atap saudagar kaya.
“saya sedang melaksanakan perintah tuan”jawab Peter.
“Brak!Brak!”Peter melanjutkan pekerjaannya.
“stoooooooooop,berhenti!peteeeeer”teriak saudagar kaya.Tetapi Peter tidak mendengar karena suara sekopnya lebih keras.
“GUBRAK!GUBRAK!GUBRAK!”rumah saudagar kaya runtuh.Peter memasukkan biji kelengkeng kedalam puing-puing rumah yang hancur.
“sudah,ini gajimu,sekarang pulaaang!”bentak saudagar kaya.
“baik tuan terima kasih”kata Peter.
“wow,peter kau hebat”puji Jhon.
“bagaimana caranya?”tanya Chris.
“rahasia”jawab Peter.
Akhirnya keluarga Peter menjadi kaya raya dan memiliki usaha yang baik.Chris menjadi pedagang yang sukses,Jhon menjadi juragan ikan,Peter bisa bersekolah dan bekerja sebagai pengepul kayu bakar.



.TAMAT.
.JANGAN PELIT,PELIT PANGKAL MELARAT.